BATAMID.COM – Jika kita membahas Piala Soeratin, maka saya akan terkenang 30 tahun yang lalu sekitar tahun 1994 dan 1995 ketika beberapa kali mengikuti dan merasakan atmosfir turnamen sepakbola remaja se Indonesia yang bernama Piala Soeratin.
Ketika itu saya memperkuat Persemai Dumai U-17 tim sepakbola kota dimana saya dibesarkan. Dan begitu luar biasanya semangat saya dan kawan – kawan satu tim untuk bisa menjadi juara Piala Soeratin di Provinsi Riau yang digelar oleh Pengda PSSI Riau ketika itu.
Ya, dulu bernama Pengda PSSI (Pengurus Daerah PSSI) dan sekarang kita kenal namanya Asprov PSSI (Asosiasi Provinsi PSSI) yang berperan sebagai federasi sepakbola di masing – masing provinsi. Dulu Batam, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun dan Kepulauan Riau sekitarnya masih masuk wilayah teritorial Pengda PSSI Riau sebelum Provinsi Kepri pisah dari Provinsi Riau dan membentuk Asprov PSSI sendiri.
Kembali ke Piala Soeratin, dari dulu hingga sekarang sudah menjadi ikon turnamen pembinaan sepakbola usia remaja di Indonesia. Dan tentunya ada nilai sejarah yang tak mungkin bisa dilupakan dari perjalan panjang pembinaan sepakbola di Indonesia. Sedikit cerita tentang Piala Soeratin yang tadi saya katakan merupakan bagian dari cerita sejarah sepakbola Indonesia.
Piala soeratin adalah sebuah kejuaraan sepakbola kelompok umur remaja yang penamaannya mengambil nama dari tokoh pendiri PSSI, Ir Soeratin Sosrosoegondo untuk mengenang jasa dan perjuangan beliau sehingga organisasi olahraga si kulit bundar (PSSI) berdiri di Indonesia.
Dimulai sejak 1965, Piala Soeratin khusus dibuat untuk turnamen usia remaja kelompok umur dibawah 17 tahun (U-17). Dan sebagai informasi, selama Piala Soeratin bergulir Persikasi menjadi pemegang rekor dengan 4 kali menjadi juara.
Piala Soeratin dinobatkan menjadi turnamen usia muda terbesar dan tertua di Indonesia hingga saat ini. Sejak tahun 2017, Piala Soeratin menggelar 2 kategori usia yaitu dibawah 17 tahun (U-17 ) dan dibawah 15 tahun (U-15) untuk pertama kalinya. Dan beberapa tahun lalu ditambah kelompok usia yang baru yakni dibawah 13 tahun (U-13).
Lantas bagaimana Piala Soeratin di Kepri ?, sebagaimana halnya daerah atau provinsi lain, dari beberapa tahun lalu Kepri juga melaksanakan putaran regional Piala Soeratin oleh Asprov PSSI Kepri. Dan tahun ini Piala Soeratin akan digelar kembali pada tanggal 11-19 November 2024 di Stadion Sri Tribuana, Dompak, Tanjung Pinang sebagai tempat pelaksanaan.
Tahun lalu PS. Batam keluar sebagai juara Piala Soeratin U-17 Kepulauan Riau (Kepri) tahun 2023. Selanjutnya PS. Batam mewakili Kepri di Piala Soeratin tingkat nasional di Jakarta.
Untuk tahun 2024 ini Piala Soeratin kembali digelar dengan penambahan kategori kelompok umur, yang tahun lalu hanya satu kelompok umur U-17 saja dan tahun ini ada Piala Soeratin U-15. Informasi yang terakhir didapatkan dari Panitia (Asprov PSSI Kepri) Piala Soeratin U15 akan diikuti 6 tim antara lain PS. Patriot Batam 55, KCT FC, Kepri Belia FC, Wira Pratama FC, PS. Shark, BBM Kepri FC. Sementara untuk Piala Soeratin U17 akan diikuti sebanyak 10 tim antara lain PS. Patriot Batam 55, Bintan Muda FC, KCT FC, PS. Kota Tanjung Pinang, PS. Batam, PS. Citramas, Tunas Muda FC, MBS United Batam, PS. Shark, dan PSTS Tanjung Pinang.
Di Kepri Piala Soeratin sangat perlu digelar, selain melaksanakan program kerja PSSI yang diamanahkan kepada Asprov PSSI di seluruh Indonesia, juga diharapkan dapat menggairahkan pembinaan sepakbola usia remaja yang membutuhkan jembatan atau batu loncatan dalam proses transisi dari junior sebelum masuk ke level usia senior.
Dan tentu manfaat lainnya di Kepri, turnamen sepakbola Piala Soeratin bisa membuka peluang pesepakbola muda Kepri menuju Timnas Indonesia. Kenapa saya katakan begitu, karena talenta – talenta muda yang cukup banyak di Kepri, selain butuh jam terbang (pengalaman) dengan bermain di event – event resmi, juga sangat membutuhkan jaringan atau akses untuk dapat dipantau pada jenjang yang lebih tinggi. Baik untuk bisa bermain di liga profesional apalagi kesempatan untuk bisa dilirik masuk ke Timnas Indonesia.
Sehingga dengan adanya Piala Soeratin maka akan semakin mendorong semangat pesepakbola muda Kepri untuk giat lagi berlatih dan menempa diri menekuni karir sepakbolanya. Juga dapat dijadikan target dari hasil latihan yang dilakukan selama ini, sebagai tindak lanjut dalam menekuni latihan sepakbola di SSB masing – masing. Jikapun tidak sampai pada level Timnas, paling tidak ada peluang untuk bisa terpantau masuk ke dunia sepakbola profesional baik Liga 1 maupun Liga 2 Indonesia.
Kita berharap semoga agenda Piala Soeratin dapat dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya, untuk menjadi tujuan pesepakbola muda didaerah – daerah khususnya di provinsi Kepri, sehingga mereka merasa ada tujuan untuk terus berlatih dan meniti karir sepakbola di usia remaja dan tidak terputus karena adanya tujuan event yang akan diikuti.
Dan tentunya menjadi tahapan jenjang pembinaan sepakbola yang dimulai dari kelompok pemula (usia dini), usia remaja dan tujuan akhirnya menuju level senior dan sepakbola profesional.
Penulis : Coach Yudi Candra, Pengamat Sepakbola Kepri dan Pelatih Sepakbola berlisensi international dari Asian Football Confederation, AFC.