BATAMID.COM – Melihat judul tulisan, tentunya kita sepakat bahwasanya “Mimpi Kepri Punya Stadion Sepakbola Standar Internasional“ tidak bisa lepas dari campur tangan sang Kepala Daerah dalam hal ini sosok seorang Gubernur yang punya kuasa serta kebijakan untuk mewujudkan itu semua. Contoh mudah, kita dapat lihat Gubernur daerah lain yang bisa memperjuangkan berdirinya stadion megah dan berstandar minimal nasional di daerah atau provinsi masing – masing yang mereka pimpin.
Katakanlah Provinsi Riau dengan Main Stadiumnya dan Provinsi Sumsel dengan Stadion Jakabaringnya. Lebih mengarah lagi kita dapat melihat Provinsi DKI Jakarta yang berhasil membangun Jakarta Internasional Stadium (JIS) dikarenakan Gubernurnya Anies Baswedan waktu itu punya perhatian yang begitu besar terhadap dunia olahraga khususnya sepakbola, sehingga berupaya mewujudkan mimpi masyarakat Jakarta untuk punya sendiri stadion besar dan megah yakni Stadion JIS yang sudah berdiri beberapa waktu lalu dibawah pengelolaan Pemrov DKI Jakarta.
Kembali ke judul tulisan, stadion sepakbola standar nasional adalah stadion yang telah lolos verifikasi oleh tim survey dari PSSI pusat selaku federasi resmi sepakbola di Indonesia. Dan dinilai layak digunakan untuk pertandingan resmi PSSI atau level nasional seperti pertandingan Liga 2 dan Liga 1 serta pertandingan yang dinyatakan selevel oleh PSSI pusat.
Meskipun ada dispensasi di beberapa tempat yang diberikan oleh PSSI, sebagaimana pertandingan Liga 2 yang pernah dilakoni oleh Klub Liga 2 Kepri, 757 Kepri Jaya FC beberapa tahun lalu dengan Kota Batam sebagai homebasenya.
Dikarenakan Stadion Citramas alternatif stadion yang paling terlayak untuk digunakan 757 Kepri jaya FC ketika melakukan laga kandangnya (home), maka PSSI dalam hal ini Panitia Liga 2 Indonesia memberikan dispensasi kepada 757 Kepri Jaya FC.
Sementara stadion yang dikatakan standar internasional tentunya stadion sepakbola yang telah lolos verifikasi oleh FIFA melalui survey yang dilakukan dan memberikan penilaian kelayakan bagi stadion tersebut untuk melakukan pertandingan internasional sesuai standar FIFA.
Untuk gambaran kualifikasi penilaian secara umum meliputi fasilitas penunjang keamanan, fasilitas penunjang keselamatan, fasilitas pemain, fasilitas penonton dan fasilitas lainnya berdasarkan standarisasi dimasing – masing tingkatan baik di level nasional PSSI maupun FIFA.
Jika kita melihat kondisi stadion yang ada di Provinsi Kepri, maka untuk saat ini kita belum memiliki stadion sepakbola yang berstandar nasional apalagi internasional. Hal ini teringat pada awal tahun 2023 yang lalu, ketika saya bersama Manager PSPS Riau Nurmiady Boy mendampingi Tim Risk Assessment PSSI Pusat yang dipimpin Kombes Pol Yacobus Sukirno ketika melakukan penilaian terhadap Stadion Temenggung Abdul Jamal milik BP Batam dan Stadion Citramas milik swasta. Waktu itu Risk Assessment dilakukan karena adanya rencana Klub Liga 2 PSPS Riau yang akan pindah homebase ke Batam.
Sebagaimana hasil penilaian oleh Tim Risk Asessment dan hasil survey lapangan memberikan kesimpulan bahwa di Kepri lebih kurang sama kondisi stadion yang ada, semuanya baik di Batam, Tanjung Balai Karimun, Tanjung Pinang dan Kota lainnya tidak memenuhi persyaratan standar nasional (PSSI).
Dan waktu itu PSPS Riau akhirnya tidak jadi pindah homebase ke Batam dikarenakan adanya perubahan kebijakan pelaksanaan Liga 2 oleh PSSI (Panitia Liga 2).
Jika jadi pindah ke Batam kemungkinan akan mendapat pertimbangan dan kebijakan yang bersifat dispensasi dari PSSI untuk menggunakan stadion yang ada sebagai homebase di Batam.
Untuk stadion sepakbola yang dapat dijadikan alternatif di Kepri saat ini, di Batam ada Stadion Temenggung Abdul Jamal, Stadion Citramas, dan Stadion Satya Haprabu. Di Tanjung Balai Karimun ada Stadion Badang Perkasa dan di Tanjung Pinang Stadion Sri Tribuana Dompak.
Untuk standar stadion yang ada semuanya lebih kurang sama belum masuk kategori stadion standar nasional PSSI, dikarenakan secara fasilitas yang ada belum memenuhi standar yang ditetapkan.
Perlukah Kepri punya stadion sepakbola berstandar Internasional?, mungkin saya boleh memberikan pandangan versi saya. Letak strategis Provinsi Kepri yang bersebelahan dengan beberapa negara tetangga (Malaysia dan Singapura), dapat dikatakan secara kondisi lintas negara sangat perlu memiliki stadion sepakbola yang bertaraf internasional.
Beberapa pertandingan laga internasional antara klub sepakbola profesional Indonesia seperti Persib Bandung, Semen Padang, Persija Jakarta dan lainnya yang bertanding dengan klub sepakbola profesional dari negara tetangga Singapura dan Malaysia pernah dilaksanakan di Batam.
Artinya potensi untuk menggelar pertandingan laga internasional cenderung tinggi meskipun di Kepri sendiri belum ada klub sepakbola level profesional. Dan perlu kita ketahui untuk laga sepakbola level internasional tersebut tentunya sangat besar pengaruh dan dampaknya bagi perekonomian di Kota Batam dari konsep sport tourism.
Katakanlah jika berhasil menggelar pertandingan sepakbola internasional tentunya akan juga mengundang para pendukung (supporter) dari masing – masing tim tamu dalam skala besar sebagaimana gambaran tradisi di sepakbola yang tentunya akan meningkatkan hunian hotel di Kepri.
Tidak itu saja para tamu yang datang ke Kepri akan melakukan aktifitas layaknya turis pada umumnya yang akan memberi dampak peningkatan ke sektor lain seperti jasa kapal ferry, transport kota/taxi, wisata belanja (mall), wisata kuliner dan sektor lainnya.
Sebagaimana di awal tulisan saya, kita tentunya berharap kontestasi Kepala Daerah di Kepri yang tak lama lagi, diharapkan nantinya Kepri punya “Gubernur baru” yang dapat memberikan gebrakan dan sentuhan gaya pembangunan yang juga baru serta mampu mewujudkan mimpi Kita semua masyarakat pencinta sepakbola yang ada di Kepulauan Riau untuk punya stadion bertaraf internasional seperti daerah atau provinsi yang lainnya.
Dan saya sempat mengikuti salah satu kontestan Pilgub Kepri nanti, yang katanya juga punya mimpi bagaimana Kepri (Batam) punya stadion bertaraf internasional. Bila kita melihat kondisi di Batam, beliau sebagai Walikota sekaligus Kepala BP Batam telah terbukti dengan hasil pembangunan yang dilakukannya.
Maka bukan tidak mungkin mimpi kita bersama bisa terwujud, paling tidak kita bisa melihat dulu dari latarbelakang figur yang selain punya visi dalam membangun tapi juga punya Passion yang dapat dilihat dari keinginan dan mimpinya yang telah disampaikan beliau kepada publik melalui media beberapa waktu lalu.
Bahkan sempat mengutarakan, bagaimana di Kepri (Batam) bisa dibangun stadion yang megah, seperti stadion di Inggris. Dan tentunya hal ini sejalan dengan konsep sport tourism yang lebih spesisfik mengarah ke industri sepakbola, dengan mencontohkan stadion milik Liverpool dan Manchester United di Inggris yang dapat dijadikan objek dari konsep bisnis yang besar.
Niat dan keinginan yang ditunjukkannya untuk berupaya memajukan olahraga di Kepri, khususnya sepakbola dengan memulai renovasi pembangunan sarana berupa stadion adalah hal yang layak dijadikan pertimbangan. Semoga kita mendapatkan “Gubernur baru” yang bisa mewujudkan pembangunan di sektor olahraga (stadion bertaraf internasional), amin.
Penulis : Bung Yudi Candra, Pengamat Sepakbola Kepri dan Pelatih Sepakbola berlisensi international dari Asian Football Confederation, AFC.